AIR DALAM TUBUH
Air dan Cairan
Tubuh
Tubuh dapat bertahan selama
berminggu-minggu tanpa makanan tetapi hanya beberapa hari tanpa air. Air atau
cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang
dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak (lean body mass). Angka ini lebih
besar untuk anak-anak dan ketika usia tua menurun menjadi 50%. Kehilangan ini
sebagian besar merupakan kehilangan ekstraseluler. (Montvillo,2010)
Berapa Banyak Air yang Harus Dikonsumsi per Hari?
Pertanyaan ini cukup
sulit untuk dijawab sebab sifatnya relatif, tergantung dari pola makan,
kondisi, dan aktivitas masing-masing individu. Tapi ada satu indikator yang
jelas:Haus. Ya, haus adalah indikator bahwa tubuh sedang
membutuhkan asupan air. Orang yang asupan makannya terdiri dari berbagai jenis
makanan berair seperti buah-buahan dan sayuran segar, cenderung membutuhkan
asupan air yang lebih sedikit. Khususnya apabila makanan tersebut tidak
mengandung garam. Ya, garam memberi pengaruh terhadap kebutuhan air; termasuk
pengaruhnya terhadap rasa haus yang cenderung muncul setelah konsumsi garam
dalam jumlah banyak.
Saya tahu bahwa ada
anjuran untuk meminum setidaknya 8 gelas per hari. Tapi sekali lagi, kondisi
seseorang, aktivitas, dan pola makan tidak sama. Semakin tinggi tingkat
aktivitas seseorang, semakin tinggi asupan air yang diperlukan; tentu juga
berlaku sebaliknya. Kondisi lain, Seperti yang dibicarakan di atas, apabila
seseorang rutin mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar, kebutuhan air
tambahan cenderung lebih sedikit sebab buah dan sayuran memiliki prosentase
kandungan air yang cukup tinggi. Kebanyakan sayuran dan buah-buahan mengandung
75% air. Sayuran berdaun dan buah-buahan lembut bahkan bisa memiliki prosentase
air hingga 95%. Satu lagi, kadar lemak juga mempengaruhi kandungan air di dalam
tubuh. Semakin banyak lemak, semakin sedikit air. Selain itu, banyak sekali
indikator lain seperti temperatur, usia, kondisi kesehatan, dll. (Almatsier,2006)
Komposisi Cairan Tubuh
Zat yang terlarut dalam
cairan tubuh terdiri atas elektrolit dan nonelektrolit. Zat non-elektrolit
adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan
listrik. Ion-ion bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negative disebut
anion. Kation terdiri dari natrium, kalium, dan magnesium, sedangkan anion
terdiri dari klor, HCOɜ, protein. (Sarnak,2011)
Jangan menyepelekan air karena ternyata
air merupakan zat gizi yang memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia.
Selain itu, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan
kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit. Hal itu
tentu saja akan membuat hidup Anda menjadi lebih sehat dan nyaman.
Fungsi Air Dalam Tubuh
- Pembentuk sel dan cairan tubuh. Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%. Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah (mengandung 83% air), cairan lambung, hormon, enzim, otot, dan juga berguna dalam menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.
- Pengatur suhu tubuh. Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan
menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain
itu, juga membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan
permukaan kulit dengan membawa kelebihan panas keluar tubuh.
- Pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses
pencernaan makanan. Mulai dari membantu produksi air liur saat makanan di
mulut, melarutkan makanan dan membantu melumasi makanan agar masuk ke
kerongkongan.
- Pelumas dan bantalan. Air berfungsi sebagai pelumas
atau lubrikan dalam bentuk cairan sendi sehingga sendi dapat bergerak
dengan baik dan meredam gesekan antar sendi. Selain itu, air menjadi
bantalan tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada jaringan
tubuh, seperti otak, medulla spinalis, mata dan kantong amnion dalam
rahim.
- Media transportasi. Membantu pertumbuhan dan
regenerasi sel secara efektif (carrier) dan menjadi media berbagai
zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda. Selain itu, membantu
transportasi oksigen dalam tubuh dan sebagai media transportasi bagi gas
karbondioksida saat mengeluarkan napas.
- Media eliminasi sisa metabolisme. Dengan air, sisa-sisa metabolisme
dalam tubuh dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran
napas dan kulit. (Ditriana Rahmianti)
DAFTAR PUSTAKA
Cakrawati Dewi dan Mustika NH.(2012).Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan. Bandung.ALFABETA
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat.(2007).Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rajawali Pers