Jumat, 20 Mei 2016

STIK Akper Pem.Kab Serang

AIR DALAM TUBUH

Air dan Cairan Tubuh

Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan tetapi hanya beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak (lean body mass). Angka ini lebih besar untuk anak-anak dan ketika usia tua menurun menjadi 50%. Kehilangan ini sebagian besar merupakan kehilangan ekstraseluler. (Montvillo,2010)

Berapa Banyak Air yang Harus Dikonsumsi per Hari?

Pertanyaan ini cukup sulit untuk dijawab sebab sifatnya relatif, tergantung dari pola makan, kondisi, dan aktivitas masing-masing individu. Tapi ada satu indikator yang jelas:Haus. Ya, haus adalah indikator bahwa tubuh sedang membutuhkan asupan air. Orang yang asupan makannya terdiri dari berbagai jenis makanan berair seperti buah-buahan dan sayuran segar, cenderung membutuhkan asupan air yang lebih sedikit. Khususnya apabila makanan tersebut tidak mengandung garam. Ya, garam memberi pengaruh terhadap kebutuhan air; termasuk pengaruhnya terhadap rasa haus yang cenderung muncul setelah konsumsi garam dalam jumlah banyak.
Saya tahu bahwa ada anjuran untuk meminum setidaknya 8 gelas per hari. Tapi sekali lagi, kondisi seseorang, aktivitas, dan pola makan tidak sama. Semakin tinggi tingkat aktivitas seseorang, semakin tinggi asupan air yang diperlukan; tentu juga berlaku sebaliknya. Kondisi lain, Seperti yang dibicarakan di atas, apabila seseorang rutin mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar, kebutuhan air tambahan cenderung lebih sedikit sebab buah dan sayuran memiliki prosentase kandungan air yang cukup tinggi. Kebanyakan sayuran dan buah-buahan mengandung 75% air. Sayuran berdaun dan buah-buahan lembut bahkan bisa memiliki prosentase air hingga 95%. Satu lagi, kadar lemak juga mempengaruhi kandungan air di dalam tubuh. Semakin banyak lemak, semakin sedikit air. Selain itu, banyak sekali indikator lain seperti temperatur, usia, kondisi kesehatan, dll. (Almatsier,2006)

Komposisi Cairan Tubuh

Zat yang terlarut dalam cairan tubuh terdiri atas elektrolit dan nonelektrolit. Zat non-elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik. Ion-ion bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negative disebut anion. Kation terdiri dari natrium, kalium, dan magnesium, sedangkan anion terdiri dari klor, HCOɜ, protein. (Sarnak,2011)

Jangan menyepelekan air karena ternyata air merupakan zat gizi yang memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia.
Selain itu, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit. Hal itu tentu saja akan membuat hidup Anda menjadi lebih sehat dan nyaman.

Fungsi Air Dalam Tubuh 
  1. Pembentuk sel dan cairan tubuh. Komponen utama sel adalah air, sebesar 70-85%. Sedangkan dalam sel lemak, kurang dari 10%. Air berperan besar dalam darah (mengandung 83% air), cairan lambung, hormon, enzim, otot, dan juga berguna dalam menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.
  2. Pengatur suhu tubuh. Air dapat menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga tubuh tetap stabil. Selain itu, juga membantu mendinginkan tubuh melalui penguapan dari paru dan permukaan kulit dengan membawa kelebihan panas keluar tubuh.
  3. Pelarut zat-zat gizi lain dan pembantu proses pencernaan makanan. Mulai dari membantu produksi air liur saat makanan di mulut, melarutkan makanan dan membantu melumasi makanan agar masuk ke kerongkongan.
  4. Pelumas dan bantalan. Air berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk cairan sendi sehingga sendi dapat bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar sendi. Selain itu, air menjadi bantalan tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada jaringan tubuh, seperti otak, medulla spinalis, mata dan kantong amnion dalam rahim.
  5. Media transportasi. Membantu pertumbuhan dan regenerasi sel secara efektif (carrier) dan menjadi media berbagai zat dengan sifat dan kutub ion yang berbeda. Selain itu, membantu transportasi oksigen dalam tubuh dan sebagai media transportasi bagi gas karbondioksida saat mengeluarkan napas.
  6. Media eliminasi sisa metabolisme. Dengan air, sisa-sisa metabolisme dalam tubuh dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran napas dan kulit. (Ditriana Rahmianti)
























DAFTAR PUSTAKA

Cakrawati Dewi dan Mustika NH.(2012).Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan. Bandung.ALFABETA

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat.(2007).Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rajawali Pers