KEPERAWATAN JIWA
A. DEFINISI
PENGERTIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
a. Menurut American Nurses Associations (ANA)
Keperawatan jiwa
adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku
manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan
mental masyarakat dimana klien berada (American Nurses Associations).
b. Menurut WHO
Kes. Jiwa bukan hanya
suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yg adalah
perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yg
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan
kepribadian yg bersangkutan.
c.
Menurut
UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi
yg memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari
seseorang dan perkebangan ini selaras dgn orang lain.
Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional
didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang
siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan
oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan
jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan kesehatan jiwa )
melalui pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah,
mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga,
kelompok komunitas ).
Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berusaha untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh
sebagai manusia.
Prinsip keperawatan jiwa terdiri dari empat komponen yaitu manusia,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
Manusia
Fungsi seseorang sebagai makhluk
holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan secara
keseluruhan. Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan penting.
Setiap individu mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan individu adalah untuk
tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai aktualisasi diri. Setiap individu mempunyai
kemampuan untuk berubah dan keinginan untuk mengejar tujuan personal. Setiap individu
mempunyai kapasitas koping yang bervariasi. Setiap individu mempunyai hak untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputuasan. Semua perilaku individu bermakna
dimana perilaku tersebut meliputi persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
Lingkungan
Manusia sebagai makhluk
holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan lingkungan luar,
baik keluarga, kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan,
manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat
beradaptasi. Hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan
perubahan diri individu.
Kesehatan
Kesehatan merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu segi kualitas hidup
manusia, oleh karena itu, setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh
kesehatan yang sama melalui perawatan yang adekuat.
Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa,
perawat memandang manusia secara holistik dan menggunakan diri sendiri secara
terapeutik.
Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah menggunakan diri sendiri secara terapeutik dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri sendiri, lingkungan, dan interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan dasar untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri dan situasinya, sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara yang sehat untuk mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang konstruktif sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan masalah yang merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah.
Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah menggunakan diri sendiri secara terapeutik dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri sendiri, lingkungan, dan interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan dasar untuk perubahan. Klien bertambah sadar akan diri dan situasinya, sehingga lebih akurat mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara yang sehat untuk mengatasinya. Perawat memberi stimulus yang konstruktif sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan masalah yang merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah.
Proses Keperawatan
Kesehatan Jiwa Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang
melibatkan hubungan kerja sama antara perawat dengan klien, dan masyarakat
untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal ( Carpenito, 1989 dikutip oleh
Keliat,1991).
Perawat memerlukan metode
ilmiah dalam melakukan proses terapeutik tersebut, yaitu proses keperawatan.
Penggunaan proses keperawatan membantu perawat dalam melakukan praktik
keperawatan, menyelesaikan masalah keperawatan klien, atau memenuhi kebutuhan klien
secara ilmiah, logis, sistematis, dan terorganisasi. Pada dasarnya, proses
keperawatan merupakan salah satu teknik penyelesaian masalah (Problem solving).
Proses keperawatan bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal. Kebutuhan dan masalah klien dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta diselesaikan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi individu klien. Proses keperawatan mempunyai ciri dinamis, siklik, saling bergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbaharui jika keadaan klien klien berubah.
Tahap demi tahap merupakan siklus dan saling bergantung. Diagnosis keperawatan tidak mungkin dapat dirumuskan jika data pengkajian belum ada. Proses keperawatan merupakan sarana / wahana kerja sama perawat dan klien. Umumnya, pada tahap awal peran perawat lebih besar dari peran klien, namun pada proses sampai akhir diharapkan sebaliknya peran klien lebih besar daripada perawat sehingga kemandirian klien dapat tercapai. Kemandirian klien merawat diri dapat pula digunakan sebagai kriteria kebutuhan terpenuhi dan / atau masalah teratasi.
Proses keperawatan bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal. Kebutuhan dan masalah klien dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta diselesaikan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi individu klien. Proses keperawatan mempunyai ciri dinamis, siklik, saling bergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat diperbaharui jika keadaan klien klien berubah.
Tahap demi tahap merupakan siklus dan saling bergantung. Diagnosis keperawatan tidak mungkin dapat dirumuskan jika data pengkajian belum ada. Proses keperawatan merupakan sarana / wahana kerja sama perawat dan klien. Umumnya, pada tahap awal peran perawat lebih besar dari peran klien, namun pada proses sampai akhir diharapkan sebaliknya peran klien lebih besar daripada perawat sehingga kemandirian klien dapat tercapai. Kemandirian klien merawat diri dapat pula digunakan sebagai kriteria kebutuhan terpenuhi dan / atau masalah teratasi.
Manfaat
Proses Keperawatan Bagi Perawat.
a. Peningkatan
otonomi, percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan.
b.
Tersedia pola pikir/ kerja yang logis, ilmiah, sistematis, dan
terorganisasi.
c.
Pendokumentasian dalam proses keperawatan memperlihatkan bahwa perawat
bertanggung jawab dan bertanggung gugat.
d.
Peningkatan kepuasan kerja.
e.
Sarana/wahana desimasi IPTEK keperawatan.
f.
Pengembangan karier, melalui pola pikir penelitian.
Bagi
Klien
a. Asuhan yang diterima bermutu dan
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Partisipasi meningkat dalam menuju perawatan mandiri (independen care).
c. Terhindar dari malpraktik.
b. Partisipasi meningkat dalam menuju perawatan mandiri (independen care).
c. Terhindar dari malpraktik.
Keperawatan Jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik
keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan
penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya. Praktik keperawatan
jiwa terjadi dalam konteks sosial dan lingkungan. Perawat jiwa menggunakan
pengetahuan dari ilmu-ilmu psikososial, biofisik, teori-teori kepribadian dan
perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi
landasan praktik keperawatan.
Kesehatan jiwa merupakan kondisi yang memfasilitasi secara
optimal dan selaras dengan orang lain, sehingga tercapai kemampuan menyesuaikan
diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan, keharmonisan
fungsi jiwa, yaitu sanggup menghadapi problem yang biasa terjadi dan merasa
bahagia. Sehat secara utuh mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan pribadi yang
dapat dijelaskan sebagi berikut.Kesehatan fisik, yaitu proses fungsi fisik dan
fungsi fisiologis, kepadanan, dan efisiensinya.
Indikator sehat fisik yang paling minimal adalah tidak ada
disfungsi, dengan indikator lain (mis. tekanan darah, kadar kolesterol, denyut
nadi dan jantung, dan kadar karbon monoksida) biasa digunakan untuk menilai
berbagai derajat kesehatan.Kesehatan mental/psikologis/jiwa, yaitu secara
primer tentang perasaan sejahtera secara subjektif, suatu penilaian diri
tentang perasaan seseorang, mencakup area seperti konsep diri tentang kemampuan
seseorang, kebugaran dan energi, perasaan sejahtera, dan kemampuan pengendalian
diri internal, indikator mengenai keadaan sehat mental/psikologis/jiwa yang
minimal adalah tidak merasa tertekan/ depresi.
B. FUNGSI
Pengkajian yg mempertimbangkan budaya Merancang dan mengimplementasikan
rencana tindakan Berperan serta
dlm pengelolaan kasus Meningkatkan
dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental -
penyuluhan dan konseling, Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan
kebutuhan pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakanMemberikan pedoman
pelayana kesehatan.
Peran perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan memanipulasi stimulus yang datang dari
lingkungan yang akhirnya menimbulkan koping yang positif sebagai hasil dari
adaptasi dan respon negatif dideskripsikan sebagai respon yang yang maladaptif
(Tolson & McIntosh, 1996 dalam Araich, 2001). Adaptasi mempertimbangkan
adanya biologis adaptasi mode dan psikososial adaptasi mode. Psikososial
adaptasi mode termasuk konsep diri, fungsi peran, dan interdependen. Keempat
adaptasi mode tersebut saling berhubungan. Biologis dan fisiologis adaptasi
mode berfokus pada kebutuhan dasar yang menjaga integritas anatomi dan
fisiologis individu.
C. APLIKASI
Jadi dapat disimpulkan
bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, dan sosial individu secara
optimal, dan selaras dengan perkembangan dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar